Terpikir untuk menunda rencana itu sampai saya mendapat
gelar S2 sulu, mama papa udah semakin tua juga. Kalau saya menikah muda nanti
bagaimana membahagiakan orang tua? Ya, kecuali suami saya orang kaya, kaya hati
kaya ilmu kaya harta (aamiiiiiiiinnnnnn) bisa saja memberangkatkan mama papa naik haji secepatnya.
Aamiiin .. Makin banyak pertimbangan. Haha *ini
kenapa gue mendadak menggalaui hal semacam ini??*
Waktu cerita hal ini kepada mas oik, dia juga mendadak diam.
Udah kayak disamber gledek aja. Mendadak dia menyetujui semua perkataan saya,
dia juga ingat betapa inginnya dia mendapat beasiswa ke Jepang dari dulu, belum
lagi dia menceritakan impian-impian dia untuk keluarganya. Memberikan usaha
untuk ayah ibu nya, dan menyekolahkan adik satu-satunya.
Yaaa, sepertinya harapan menikah muda mulai menipis
mengingat berbagai pertimbangan itu.
Ini sebenarnya agak menggelikan juga ya saya ngepost kayak
gini hahaha iseng aja sih sebenarnya. Pokoknya intinya nanti kalau nikah harus
udah ga bergantung apa-apa lagi sama orang tua. Dengan siapapun saya menikah
nanti, semoga pernikahan pertama dan terakhir, dan dengan orang yang tepat,
membawa saya menuju kebaikan dan membimbing saya dan keluarga saya menuju
Ridho-Nya. Aaamiiiiin
cciiieeeeeeeeeee hahaaagga
BalasHapus