Selasa, 20 Desember 2011

ketika bilangan umur bukan batasan untuk dewasa

aku hampir berkepala dua
tapi tidak pernah dianggap layak dewasa oleh mereka
yaa mungkin karena aku anak bungsu, aku tetap gadis kecil mereka
ketika masalah besar menghadang, tak satupun dari mereka berkenan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kecuali kakak perempuanku yang pertama.
tidak tegas. yaa itu lah mereka..
entah apa dan siapa yang salah atau patut disalahkan dalam keadaan ini sehingga terlalu sulit untuk dicari jalan keluar.
bukan tahun pertama, tapi ini tahun ke-5. progresnya? nihil.
semua terasa sangat kusut, ketika peran silih berganti tapi dengan topik yang sama.
tapi untuk saat ini, ingin rasanya dianggap mulai pantas tahu dan diajak berbicara tentang masalah yang ada
untuk saling terbuka dan memecahkan masalah bersama.
seakan semua tidak ada yang salah, kalian selalu menutupi karena ingin aku fokus kuliah.
mama, papa..
jangan pernah berhenti untuk berjuang meluruskan jalan yang salah..
jangan pernah menyerah untuk menguatkan yang telah rapuh..
jangan pernah takut terbuka dengan anak kecilmu ini..
aku ingin saat ini mulai ikut ambil peran dalam keadaan ini.


ya Allah lindungi keluargaku dari apapun yang membuat kami jauh dariMu, dari apapun yang membuat keluargaku hancur.
aku tau dan yakin Kau Maha Pelindung :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar